Suatu ketika Amirul Mukminin Umar bin al-Khathab ra sedang duduk antai. Pada saat itu datang,"seorang lelaki untuk mengadukan suatu perkara. Orang tersebut berasal dari Mesir. Dia berkata kepada Khalifah Umar, "Wahai Amirul Mukminin, saya datang hendak mengadu kepada Anda. "Umar segera menanggapi, "Engkau bertanya kepada orang yang tepat. Ada apa gerangan?"
Laki-laki itu menjawab, "Saya telah mendahului salah seorang putra Amr bin al-Ash ra dengan kuda saya, kemudian ia memukuli saya dengan cambuknya sambil mengatakan bahwa ia adalah putra orang yang mulia. Kejadian ini telah sampai kepada ayahnya yakni Amr bin al-Ash, lalu ia khawatir bahwa saya akan mendatangi Engkau sehingga ia memenjarakan saya. Akan tetapi, saya berhasil lepas darinya dan kemudian saya mendatangi Engkau ya Amirul Mukminin."
Pada waktu itu Amr bin al-Ash adalah seorang yang ditunjuk Amirul Mukminin sebagai gubernur di Mesir. Mendengar pengaduan rakyatnya, Umar kemudian menulis surat kepada Amr bin al-Ash yang isinya supaya ia datang pada musim haji bersama putranya tersebut, Umar lalu memerintahkan kepada laki-laki yang mengadu tadi untuk tinggal bersama Umar sampai Amr dan puteranya datang.
Sesampainya pada musim haji, Amr bin al-Ash dan putranya datang untuk memenuhi panggilan Umar dan ikut melaksana-kan haji. Setelah selesai, Umar ¬duduk bersama kaum muslimin serta Amr bin al-Ash dan putranya.
Sesampainya pada musim haji, Amr bin al-Ash dan putranya datang untuk memenuhi panggilan Umar dan ikut melaksana-kan haji. Setelah selesai, Umar ¬duduk bersama kaum muslimin serta Amr bin al-Ash dan putranya.
Laki-laki dari Mesir yang mengadukan masalahnya tadi kemudian berdiri dan Umar memberikan kepadanya sebuah cambuk. Laki-laki itu kemudian memukuli putra Amr berulang kali seperti yang dinginkan kaum muslimin. Namun ia tidak berhenti sehingga kaum muslimin berharap supaya ia menghentikan cambukannya itu. Sedangkan Umar memerintahkan kepadanya, "Pukulah putra yang mulia ini!"
Laki-laki itu kemudian berkata, "Saya telah mengambil hak saya dan saya telah membalas." Mendengar itu Umar kemudian berkata, "Letakkan cambuk itu di atas kepada Amr!"' Laki-laki itu terperangah, "Wahai Amirul Mukminin, saya telah mernukul orang yang telah memukul saya." Setelah itu ia berucap kepada Amr, "Wahai 'Amr, sejak kapan Engkau memperbudak manusia, sedangkan mereka dilahirkan oleh ibu mereka dalam keadaan merdeka!"
Oleh : Tadjuddin Nur HSelengkapnya..