Menumbuhkan Ruh Jihad

Setelah sekian lama berada di tempat persembunyian, akhirnya Dajjal keluar. la mengelilingi seluruh dunia. Seturuh tempat disinggahinya, kecuali Makkah dan Madinah. Selama perjalanannya menjelajahi dunia, Dajjal mampu menyesatkan sebagian besar umat manusia. Aktivitas penyesatan Dajjal didukung kuat oleh para sekutunya, orang-o¬rang Yahudi. Bahkan, Dajjal dan para sekutunya itu mampu membuat kerusakan terbesar di atas muka bumf ini sepanjang perjalanan sejarah. Kerusakan terjadi di mana-mana dan menyerang hampir ke seluruh lini kehidupan manusia. Kerusakan terparah yang dialami manusia adalah kerusakan mental. Kerusakan tersebut berekses pada terjerumusnya ma¬nusia untuk meninggalkan agama yang lurus, Dinul Islam.
Setelah kerusakan itu merata sampai ke seluruh penjuru dunia, Nabi Isa as turun ke dunia untuk menyelamatkan umat dari ceng¬kraman fitnah Dajjal dan kaum Yahudi yang luar biasa. Konon, Isa as akan turun di atas menara masjid putih di salah satu daerah Damaskus. Beliau disambut oleh seluruh kaum muslimin. Yang selama ini menantikan kedatangannya.
Mendengar berita turunnya Nabi Isa as, dengan penuh rasa cemas, Dajjal dan kaum Yahudi menuju Baitul Maqdis untuk mencari tempat pelarian. Nabi Isa dan kaum muslimin segera memburu mereka. Akhirnya Nabi Isa bertemu Dajjal di pintu gerbang daerah Lad, salah satu daerah kecil dekat Baitul Maqdis. Ketika Dajjal melihat Isa as, tubuhnya gemetar, keringatnya mengucur deras. Seperti me¬lelehnya lilin yang dipanaskan atau laksana garam yang dilarutkan di dalam air.
Menjelang kematian Dajjal, Isa as berkata, "Wahai Dajjal! Sesungguhnya kamu tidak akan dapat mengelakkan pukulanku. Terimalah pukulan ini" Setelah berkata demikian, Isa as. mengejar-ngejar Dajjal yang sedang ketakutan dan lari terbirit-birit. Dengan sekali tusukan, Dajjal dapat dilumpuhkan. Akhirnya, Dajjal pun coati terkapar berlumuran darah.
Setelah melihat kondisi Dajjal sedemikian buruk para pengikutnya yang sebagian besar orang-orang Yahudi itu lari pontang-panting ketakutan. Mereka masing-masing mencari tempat persembunyian untuk menyelamatkan diri. Akan tetapi, kaum muslimin yang sejak semula mengikuti Nabi Isa as tidak membiar¬kan mereka pergi begitu saja. Dengan penuh semangat ruh Islam yang tinggi, mereka memburu para pengikut setia Dajjal itu. Setiap kali para pengikut Dajjal bersembunyi di batik pohon-pohon dan bongkahan batu-batu, maka pohon-pohon dan batu-batu itu memberitahu keberadaan mereka kepada kaum muslimin dengan seraya berkata, "Hai kaum muslimin, para hamba Allah yang bertakwa, kemarilah! Di belakang sini ada orang-orang Yahudi. Bunuh mereka semua!" Pohon-pohon dan batu-batu itu telah ditakdirkan oleh Allah SWT dapat berbicara, kecuali pohon Gharqad, yaitu pohon orang-orang Yahudi.
Sepenggal kisah di atas bukanlah tentang masa lalu, bukan pula spekulasi ramalan tentang masa depan, tetapi menjadi bagian sejarah yang akan datang, yang nilai kebe¬narannya disahkan oleh al-Quran dan as¬Sunnah, karena merupakan bagian dari tanda¬tanda kiamat. Intinya, umat Islam harus meyakini bahwa hat demikian adalah bagian dari unsur keimanan terhadap hari Akhir. Oleh karenanya, salah satu pelajaran berharga yang dapat dipetik dari kisah tersebut adalah meneguhkan aqidah dan keyakinan, bahwa janji Allah dan Rasul-Nya untuk melululhlantakkan kaum terlaknat itu adalah hak dan benar, tidak ada sedikit pun keraguan di dalamnya.
Sejarah telah mencatat bahwa perseteruan antara umat Islam dengan kaum Yahudi berlangsung sekian lama. Tepatnya sejak tongkat kenabian dan kerasulan itu jatuh pada bangsa Arab, Nabi Muhammad saw. Sejak saat itu perasaan iri dan dengki semakin tumbuh berkembang di dalam hati mereka. Dengan segala cara, mereka berupaya mengganggu ketenangan kaum muslimin. Berbagai kon-spirasi dilakoni oleh mereka dengan satu tujuan, yaitu menghancurkan umat Islam sepanjang zaman.
Masa kebesaran dan kejayaan Yahudi kini memang boleh dikatakan mengalami pasang surut. Kadang konspirasi mereka menaiki puncaknya. Kadang berada pada garis stag¬nasi. Namun demikian, kelak suatu saat nanti, pasti akan tiba masa-masa keemasannya. Pa¬pa saat-saat itulah mereka mendapat peluang besar untuk melancarkan konspirasi terbesar, memberangus Islam dan pemeluknya.
Kendati belum lagi mereka menikmati masa-masa keemasan, namun ekses dari berbagai ulah jahat mereka terhadap umat Islam dewasa ini sangat begitu terasa, walau tidak dinafikan, kalau akhirnya masa-masa keemasan mereka pun akan berhenti, ketika Allah SWT. membuat skenario sejarah kehancuran mereka di tangan kaum Muslimin.
Berita bahwa pohon-pohon dan batu batu itu dapat berbicara berhasilnya kaum muslimin meluluhlantakkan Yahudi adalah hak, tidak membutuhkan berbagai macam penafsiran dan interpretasi. Hal demikian memberikan isyarat kuat bahwa bagaimana pun hebatnya konspirasi Yahudi, toh akhirnya dapat diberangus oleh kaum muslimin. Kehancuran Yahudi mengakhiri berbagai malapetaka dan fitnah besar yang selalu membayangi kehidupan umat manusia di akhir zaman.
Hal demikian, seyogyanya juga dapat menumbuhkan motivasi kuat bagi umat Islam dewasa ini untuk meningkatkan intensitas perlawanan terhadap musuh-musuh Allah tersebut. Karena, berseteru dengan mereka merupakan kewajiban jihad yang talk dapat dipelakkan lagi. Ibroh lain yang juga dapat dipetik adalah, bahwa pembebasan tanah Palestine bukanlah urusan bangsa Palestine atau bangsa Arab semata. Tapi juga tanggung jawab seluruh kaum Muslimin. Karena ini sudah diisyarakan dalam hadits. Batu-batu tidak memanggil bangsa Arab. Pohon-pohon tidak memanggil Muslimin Palestine, tapi menyeru Muslimin dunia. Batu dan pohon memanggil hamba Allah yang bertakwa.
Untuk itu, ruh jihad pada diri umat Islam harus selalu bergelora, guns
bersama-sama menghadapi kejahatan dan kebiadaban mereka. Artinya, dalam menghadapi konspirasi jahat kaum Yahudi, umat Islam tidak
boleh berpecah belah, tetapi harus bersatu padu dengan sating merapatkan barisan di bawah ketinggian panji-panji Islam. Allah SWT berfirman,"Make janganlah kamu mengikuti orang orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan al-Qur'an dengan jihad yang besar," (QS al-Furqaan:52). Wallahu A'lam
bish-sha web. 0
Oleh : Ikhwan Fauzi
Sabili No. 22 TH. IX 19 Safar 1423

Selengkapnya..
>